Kia Lama

Kian lama jauhi hari rahim pagi yang biasa dijemur mentari.Kian lara tangisi yang biasa dikubur sunyi

surat kaleng bung karno yang biasa membakar aksi sekarang tak ubahnya karnaval rutin mengikuti arah angin masuk.
Memapar season telanjang,bulir air nafas ibu
bagi yang biasa memikir pikiran.

Ada padi dan kapas memburai tataran lobi diferensiasi

lilitan rantai..Masih memilin ladangladang langit jingga,
jauh ku tengadah,pada tirisan doa..
Inilah airmata kita menyulam diam hunian Tuhan

Komentar