Kian lama jauhi hari rahim pagi yang biasa dijemur mentari.Kian lara tangisi yang biasa dikubur sunyi
surat kaleng bung karno yang biasa membakar aksi sekarang tak ubahnya karnaval rutin mengikuti arah angin masuk.
Memapar season telanjang,bulir air nafas ibu
bagi yang biasa memikir pikiran.
Ada padi dan kapas memburai tataran lobi diferensiasi
lilitan rantai..Masih memilin ladangladang langit jingga,
jauh ku tengadah,pada tirisan doa..
Inilah airmata kita menyulam diam hunian Tuhan
surat kaleng bung karno yang biasa membakar aksi sekarang tak ubahnya karnaval rutin mengikuti arah angin masuk.
Memapar season telanjang,bulir air nafas ibu
bagi yang biasa memikir pikiran.
Ada padi dan kapas memburai tataran lobi diferensiasi
lilitan rantai..Masih memilin ladangladang langit jingga,
jauh ku tengadah,pada tirisan doa..
Inilah airmata kita menyulam diam hunian Tuhan
Komentar
Posting Komentar