Langsung ke konten utama

Sejarah Sistem Informasi Dunia

A. Berawal dari komunikasi Sudah kodratnya, manusia saling berinteraksi satu sama lain. Wujud interaksi sosial ini guna memenuhi hasrat untuk berkomunikasi dan bertukar informasi. Inilah yang melandasi perjalanan panjang sejarah komputer di dunia. Dari hal ini dapat kita disederhanakan menjadi dua keyword, yakni : 1) Komunikasi Komunikasi merupakan cara atau proses penyampaian pesan seseorang kepada orang lain agar orang lain mengetahui atau memahami makna pesannya baik secara lansung maupun tidak langsung. Sedangkan Harold Laswell mempersempit area komunikasi dalam lima (5) kata , yang mencakup :  Who, Adalah siapa orang yang melakukan komunikasi atau disebut komunikator  What, menunjuk pada content atau isi dari pesan yang disampaikan oleh komunikator  Channel, Berupa media apa yang digunakan dalam komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Channel lebih menekankan pada komunikasi tidak langsung.  To whom Pihak yang menerima pesan komunikasi atau disebut komunikan  Effect Berupa efek yang dialami oleh komunikan setelah proses komunikasi Hemat kata, Laswell mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu agar komunikan melakukuan efek seperti yang diharapkan oleh komunikator. 2) Informasi Secara kasat mata ini merupakan penjabaran mendalam dari “what” atau isi pesan. Dalam lingkup general, pesan di sini besifat informatif dimana bermuatan wawasan atau informasi. Dalam wujudnya pesan (informasi) mengandung dua makna, tersirat dan tersurat. Lambat laun, manipulasi dari “chore” ini yang membawa pada digitalisai dunia komunikasi. Menurut McFadden dkk (1999) informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatakan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. B. Perkembangan Sistem Informasi Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia semakin komplek dimana hal itu linier dengan laju sistem komunikasinya (informasi). Pada zaman pra sejarah, penyampaian informasi kental dengan bahasa verbal secara langsung. Saat ini penyampaian informasi variatif dapat dikonversikan dalam bentuk film, video, rekaman audio tergantung kebutuhan penggunannya. Dari uraian di atas, memunculkan harapan menciptakan sistam informasi baru yang lebih efektif dan efisien dalam memudahkan aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari istilah sistem informasi sendiri sangat condong pada kinerja komputer atau CBS (Computer Based Information System). Menurut Turban, Mc lean dan Wetherbe (1999) mengatakan,...”sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”. Turban dkk menandaskan bahwa sistem informasi tidak serta merta berwujud pada komputer, intinya alat apapun itu bila sesuai dengan definisi sudah tergolong sistem informasi. Adapun istilah komputer berasal dari bahasa latin, computare yang berarti menghitung to compute. Brabb (1980) mengatakan,” komputer sebagai sebuah mesin yang mengguakan sirkuit untuk memanipulasi data dalam bentuk simbol sesuai aturan khusus yang telah ditentukan sebelumnya secara otomatis” . Sejarah perkembangan komputer dikelompokan menjadi empat kategori : 1. Manual device Alat-alat masih sederhana. Peranan tamgan sangat penting 2. Mechanical device Penggunaan alat mekanik dengan tangan secara manual 3. Electro mechanical device Alat mekanik yang digerakkan oleh motor elektrik 4. Elektronic device Cara kerjanya menggunakan alat elektronik C. Information Technology (Teknologi Informasi) Sering terjadi silang pemahaman antara sistem informasi teknologi informasi. Lucas (2000) menyatakan, “teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkn informasi dalam bentuk elektronis”. Seperti : komputer mainframe, komputer pembaca barcode, dan perangkat lunak lainnya. . adapun fungsi teknologi informasi : 1. Berfungsi menggantikan peran manusia 2. Memperkuat peran manusia,menyajikan data 3. Restrurisasi terhadap peran manusia, melakuakan perubahan terhadap tugas D. Information Communication Technology (ICT) ICT sederhananya merupakan perpaduan teknologi informasi komputer denagan perangkat lunak tertentu serta jarigan telepon (nirkabel) guna memudahkan komunikasi perushaan atau komunikasi publik. Lihat bagan 1. Berdasarkan bagan di atas, Informasi dari satu komputer dapat diterus bahkan disebarkan kepada seluruh anggota perusahaan dan masyarakat umum. E. Information Communication Colaboration Technology (ICCT) Saat ini ICCT merupakan wujud dari revolusi informasi yang tertinggi. Konsep dasar berupa kolaborasi ICT dengan sistem “ramuan” bisnis serta dimotori oleh pelaku bisnis yang handal. Adapun cara kerjanya : 1. Just-in-time Hubungan antara orang dengan informasi pada sikon yang tepat. Penyebaran informasi secara terbuka dan bertanggung jawab guna kepentingan perusahaan. 2. Man-to man Hubungan antara orang dengan orang pada sikon yang tepat. Hal ini memupuk keharmonisan hubungan horisontal dan vertikal dalam perusahaan. 3. Man-in time Hubungan orang dengan sikon (waktu) yang tepat. Penggunaan alat kolaborasi tepat guna dan efisien guna menghindari komunikasi yang sia-sia. Seperti undangan offline. 4. Man-to prosess Hubungan orang dengan proses iklim bisnis yang tepat. Skill orang atau karyawan disesuaikan dengan gejala bisnis yang ada, seperti solusi menangani lesunya in vestasi perusahaan di tengah krisis keuangan dunia. Setelah mendapat sambutan hangat dari klien, alat ICCT menurunkan biayanya dengan menggunakan remote akses teknologi dan Teknologi Peer to peer (P2P). Teknologii komunikasi Peer to Peer adalah inovasi baru yang menghubungkan komunikasi dua atau lebih pengguna tanpa menggunakan server. Lihat bagan 2. Referensi : Kadir,Abdul.2003.Pengenalan Sistem Informasi.Yogyakarta:Penerbit Andi Pornomo,Herry dkk.2005. Pengenalan informatika perspektif Teknik dan Lingkungan. Yogyakarta:Penerbit Andi http://sejarahkomputer.org/sejarahinternetdunia-sejarahperkembanganinternet/ http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi http://msdn.microsoft.com/en-us/library/windows/desktop/bb756971.aspx

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pagi, Bude dan Kesepian..

Pagi ini tetanggaku beramai-ramai mengunjungi rumah Bude. Anak Bude dari Jepang telah pulang. Para tetangga bersilaturahim kepadanya. Ibu dan bapaku pun kesana. Ibuku sangat senang mendapat oleh-oleh dari Jepang. Aku dibagikannya, bagiku plastik tulisan huruf Jepang ini sama saja dengan jajanan di Indonesia. Ya, cuma beda merk. Terlepas dari jajanan itu, satu pemandangan kontras, mendadak rumah yang biasa sepi menjadi ramai. Bude menghuni rumah dengan suaminya Pakde. Keduanya sudah lanjut usia. Bahkan Pakde sudah pikun. Setiap harinya rumah Bude seperti rumah kosong. Tapi tidak untuk saat ini, keceriaan tengah menyelimuti keluarga Bude. Anak kesayangannya telah pulang.

pra-judul

Yogyakarta, 11 November 2005..... Bagi kebanyakan orang, bertambahnya usia adalah moment yang membahagiakan, berpesta ria merayakan dengan sanak saudara ataupun teman-teman. Tetapi tidak halnya denganku, menginjak usia 20 tahun ini aku semakin kerdil menghadapi dunia. Usia 20 tahun bagi kebanyakan orang, peralihan dari remaja ke dewasa tetapi sekali lagi aku menyanggahnya. Bagiku usia hanyalah deretan angka yang tiap tahunnya justru menambah penderitaanku. Aku tak merasakan arti kebahagiaan dalam bingkai 20 tahun usiaku. Tetap saja aku merasa Tuhan tidak adil. Di angka 20 tahun ini, bagiku lebih menjadi saksi bisuku. Betapa selama kurun waktu itu ibu meniggalkanku hingga aku bergelut sendiri meraba kelam kehidupan, menahan dingin kesunyian,   dan gemetar setiap kali malam-malam merambat-aku hanya menggigil sepi tanpa pelukan seorang ibu. Dan malam ini aku harus membuka lagi luka lamaku, walaupun begitu menyesakkanku, aku tetap lirih melatunkan salam cintaku dalam lantu...

Masjidnya megah tapi...

Satu hal yang aku cari dari setiap perjalanan adalah masjid. Entah saat mengendarai sepeda motor atau naik bus umum. Aku akan melirik kanan kari, bila yang ku lirik masjid. Pandanganku tertahan menatap menaranya, gaya arsitekturnya dan suasananya. Gaya arsitektur masjid sesuai dengan masyarakat setempat. Misal masjid kota, terletak di alun-alun kota bentuk dan ukuran bisa megah, besar, adesoris kakigrafi dan lekat simbol Islam lainnya. Semakin ke tepi, masjid bisa dihitung dengan jari. Yang banyak musola-musola kecil perkampungan. Bila daerah kota, arsitekturnya bagus, ke tepi lagi musola bangunan biasa. Kadang sampai tidak terawat. Tapi sejauh pengamatanku masjid dan musola tumbuh subur di masyarakat. Bisa dikatakan selisih jarak antar satu masjid dengan musola tidak ebih dari 400 Meter. Ini penghitungan perkampungan normal. Sayangnya kuantitas jumlah masjid berbanding terbalik degan jumlah jamaahnya. Kalau sholat berjamaah, makmum palig banyak satu larik shof sholat. Palin...