Embun di jendela kamarku lebih tebal dari hari biasanya,terdengar olehku suara berbisik,ku bangkit dari ranjang mendekati jendela dan kusentuhkan tangan ku pada jendela… Benar bisikan itu dari embun.. Embun bercerita tentang malam panjang yang basah,sekawanan awan hitam memenjara dewi bulan,melumat dayang-dayang gugusan langit. Aku semakin tertarik dengan ceritanya,dia menatapku sejenak dan melanjutkan ceritanya.Malam itu kilat berhamburan,angin kencang menggerak kerak bumi hingga bulu roma bumi terhenyak.. Sesekali intonasinya meninggi menirukan suara hailintar,bulatan wajah embun menampakan rona seram Aku merinding dibuatnya, “Dwwarrr…” teriaknya Sekujur tubuhku kaku gemetar sekejap apa yang dikatakan embun benar-benar terjadi.Langit pagi yang terang menjadi gelap diiringi kilat menyambar-nyambar,angin berlari kencang menerjang apapun.. Dan aku… Sunyi. “Hiks..hiks..hiks..” Sayup-sayup ku dengar suara tangisan,perlahan ku buka mata lalu aku mel
Merangkai kata dan menjadikan sebuah tulisan yang bermanfaat