https://radarbanyuwangi.jawapos.com/nasional/75897861/sekolah-tua Aku suka melihat burung-burung terbang, hinggap di genting lalu mendarat di pelataran memakan sisa padi. Satu dua burung beterbangan membelah angkasa, keduanya melayang sesekali mengepakkan sayapnya. Aku memandang lurus ke arah burung yang beterbangan ke angkasa, sampai-sampai aku tak fokus arah langkahku bahkan aku pun tak fokus mendengar percakapanmu yang berjalan beriringan denganku. Sesekali aku melihat kedua matamu yang berbinar, lalu kualihkan pandang lagi ke angkasa. Burung-burung itu mengajarkan kebebasan, mereka menyapa cakrawala yang luas, kisah tentang musim yang basah atau kerumitan takdir yang tak tentu arah tak pernah mereka risaukan. Burung-burung kecil kali ini terbang rendah di antara dua gedung baru sekolah tua itu. Tampak dari kejauhan induk burung menyambut kedatangan burung kecil di rumah mereka. Rumah mereka itu sebenarnya lubang sempit di sela genting yang berlubang. Entah mereka mematuk ka...
https://magrib.id/2023/06/17/mawar-berdarah/ /1/ MALAM ini pertunangan anak perempuan kandidat calon walikota Hermawan yang bernama Jane dengan Tom. Wangi bunga semerbak memenuhi ruangan gedung. Ornamen dan dekorasi acara mengambil tema Mawar. Lambang kisah cinta yang abadi. Tamu yang hadir dari kalangan pemerintah, pengusaha dan tokoh penting lainnya. Di tengah keramaian itu hadir detektif kota Albert dan asistennya, Rudy. “Sepertinya malam ini hujan akan turun deras, angin berembus kencang,” kata Pak Albert kepada Rudy. “Sepertinya begitu, Pak. Langit sudah sangat gelap.” Mobil sedan putih berhenti di depan gedung. Sugiono keuar dari mobil diikuti oleh Felix, tangan kanannya. Sugiono berjalan menghampiri Albert. “Orang penting seperti anda sempat hadir di acara ini, Pak detektif?” “Arah angin yang membawa saya kemari, Pak calon walikota.” “Haha, sapaan anda terlalu dipaksakan. Saya datang atas undangan dari Pak Hermawan, teman akrab saya.” “Bukannya rival terberat anda me...